“TINJAUAN HUKUM ISLAM MENGENAI JUAL BELI IKAN LELE YANG DITERNAK DENGAN PAKAN BERUPA TINJA MANUSIA” (Studi Kasus di Desa Tegalrejo Kecamatan Rejotangan)

ABSTRAK Desta Yulianti, NIM. 17101163097, Skripsi dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Mengenai Jual Beli Ikan Lele Yang Diternak Dengan Pakan Berupa Tinja Manusia (Studi Kasus di Desa Tegalrejo Kecamatan Rejotangan)”, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Pembimbing: Dr. H. M. Saifuddin Zuhri,. M. Ag. Kata Kunci : Hukum Islam, Jual Beli, Ikan Lele, Tinja Manusia. Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya praktek jual beli ikan lele dimana ikan lele tersebut diternakan dengan cara diberi pakan berupa tinja manusia, sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji dan menganalisis bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Ikan Lele Yang Di Ternak Dengan Pakan Berupa Tinja Manusia di Desa Tegalrejo Kecamatan Rejotangan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana peternak lele di Desa Tegalrejo Kecamatan Rejotangan memberikan pakan lele peliharaannya berupa tinja manusia? (2) Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap jual beli ikan lele yang pakannya berupa tinja manusia. Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain : (1) Untuk mengetahui peternak lele di Desa Tegalrejo Kecamatan Rejotangan memberikan pakan ikan lele peliharaannya berupa tinja manusia. (2) Untuk mengetahui serta mendeskripsikan bagaimanakah tinjauan Hukum Islam terhadap jual beli ikan lele yang pakannya berupa tinja manusia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Sumber data yang dikumpulkan adalah data primer yang diambil dari sumber pertama yang ada di lapangan yaitu peternak ikan lele (pemilik ternak lele), pembeli ikan lele (konsumen lele), dengan mempelajari, memahami buku-buku, artikel, kitab-kitab fiqih mu’amalah, jurnal ilmiah, serta tulisan para pakar atau cendikiawan yang ada hubungannya dengan obyek penelitian. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi data. Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa: (1) Peternak dalam pemberian pakan berupa tinja manusia ini di dapat dari jamban (blombang) tetangga. Peternak memberikan pakan tinja pada ternak lelenya saat berusia 2 (dua) minggu, dan karena hal ini peternak mendapatkan keuntungan yang sangat besar tanpa memikirkan kesehatan para konsumennya. (2) Dalam Tinjauan Hukum Islam, jual beli ikan lele yang diternak dengan pakan berupa tinja manusia ini tidak sesuai dengan syariat Islam karena jual beli ikan lele dengan cara seperti ini tidak bermanfaat bagi orang lain. Dan jual beli ini termasuk adanya unsur gharar, karena dalam hal ini konsumen hanya membelisaja tanpa mengetahui bagaimana asal usul atau cara penernakan ikan lele tersebut, dan memang peternak atau penjual sengaja tidak memberitahu pembeli atau konsumen agar mendapatkan keuntungan yang besar